Wujudkan Kabupaten Bantul Layak Anak, Ibu PAUD Kabupaten Bantul Ajak Stakeholder Pendidikan Sukseskan Program Transisi PAUD SD

DIKPORABANTULNEWS - Pada hari Selasa dan Rabu (29 dan 30 Agustus 2023), Ibu PAUD Kabupaten Bantul, Emi Masruroh Halim, S.Pd., berkesempatan mensosialisasikan program transisi PAUD-SD yang menyenangkan kepada sekitar 300 satuan pendidikan SD dan TK negeri se-Kabupaten Bantul. Kegiatan yang digelar di Aula Parangtritis dan Parangkusumo Ross Inn Hotel ini bertujuan untuk menyamakan persepsi, komitmen, dan realisasi pelaksanaan program transisi PAUD-SD yang menyenangkan.

 

Dalam pemaparannya, Ibu PAUD Kabupaten Bantul menyampaikan keresahannya akan adanya kesalahan konsep yang terjadi saat ini di masyarakat. Menurutnya, masyarakat sebagian berfokus kepada kemampuan calistung anak-anak mereka sebagai tolak ukur keberhasilan belajar khususnya di PAUD. 

 

“Kita sama-sama temui dan sering kita jumpai, dimana orang tua merasa sangat bangga ketika anak mereka di usia PAUD berhasil mereka paksa untuk membaca ataupun berhitung. Bahkan beberapa sekolah mensyaratkan sebagai syarat masuk ke SD. Hal ini tentu saja sangatlah tidak tepat,” ujar Emi.

 

Menurut Ibu PAUD Kabupaten Bantul, setiap anak memiliki hak yang sama di tengah kesempatan belajar yang berbeda. Ia menegaskan bahwasanya proses belajar-mengajar di PAUD dan pendidikan dasar kelas awal harus selaras dan berkesinambungan.

 

“Setiap anak memiliki hak untuk dibina agar mendapatkan kemampuan fondasi yang holistik, bukan hanya kognitif melainkan juga kematangan emosi, kemandirian, kemampuan berinteraksi, dan lainnya. Kesiapan bersekolah bukanlah upaya pelabelan anak, melainkan sebuah proses yang perlu dihargai oleh satuan pendidikan dan orang tua yang bijak”, tegas Emi.

 

Kemampuan fondasi yang Ibu PAUD Kabupaten Bantul tekankan diantaranya, mengenal nilai agama dan budi pekerti; keterampilan sosial dan bahasa; kematangan emosi; pemaknaan terhadap belajar yang positif; pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri; serta kematangan kognitif yang cukup untuk melakukan kegiatan belajar.

 

“Kemampuan calistung merupakan kemampuan literasi numerasi yang dibangun sejak PAUD hingga SD kelas awal. Lingkup literasi lebih luas dari sekedar bisa membaca, dan numerasi lebih luas dari sekedar bisa menghitung. Bangun kemampuan tersebut dalam iklim yang menyenangkan dan bermakna, bukan dengan nirkonteks (drilling)," tegasnya.

 

Pada akhir pemaparannya, Ibu PAUD Kabupaten Bantul memohon keterlibatan semua pihak dalam mensukseskan program ini agar bukan hanya menjadi sebuah program, namun benar-benar diterapkan dan berdampak di Kabupaten Bantul.

 

“Mari jaga hak anak dengan memberi dukungan penuh pada gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan. Kerjasama antara kami dari pemerintah, satuan pendidikan, forum komunikasi, organisasi mitra, dan seluruh orang tua merupakan sebuah keharusan dan keniscayaan agar program ini sukses kita kebumikan di Bantul kita tercinta,” pungkasnya. (RAA)