DIKPORABANTULNEWS - Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bantul bersama Pokja Ibu PAUD menggelar Workshop Inklusi PAUD Tahun 2025 pada Selasa–Rabu, 16–17 September 2025, di Aula SKB Bantul. Kegiatan yang dihadiri puluhan pendidik PAUD, pengurus HIMPAUDI, IGABA, IGRA, dan IGTKI ini bertujuan meningkatkan kapasitas guru dalam memberikan layanan pendidikan yang inklusif sekaligus mendukung kebijakan Wajib Belajar 1 Tahun Pra Sekolah di Bantul.
Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Dinas Dikpora Bantul yang diwakili Kepala Bidang PAUD dan PNF, Supardi, S.Pd.,M.M. yang menegaskan bahwa pendidikan inklusif dan pra sekolah merupakan pondasi penting dalam pembangunan sumber daya manusia. “Kami ingin memastikan bahwa tidak ada anak yang tertinggal. Inklusi dan wajib belajar pra sekolah adalah dua langkah strategis untuk memberikan akses pendidikan yang adil dan berkualitas sejak dini,” ujarnya. Workshop resmi dibuka oleh Hj. Emi Masruroh Halim, M.Pd., Ibu PAUD Kabupaten Bantul, yang menekankan komitmen pemerintah dalam mempersiapkan generasi emas Bantul.
Pada hari pertama, peserta mendapatkan materi dari Ernisa Purwandari, M.Pd., Dosen PLB UNY, tentang asesmen kebutuhan belajar anak berkebutuhan khusus, dilanjutkan dengan paparan Hj. Emi Masruroh Halim, M.Pd., mengenai pentingnya kebijakan Wajib Belajar 1 Tahun Pra Sekolah. Menurutnya, program tersebut akan memperkuat kesiapan anak memasuki jenjang sekolah dasar. “Satu tahun pra sekolah wajib diikuti agar semua anak mendapatkan bekal yang sama, baik dari sisi sosial, emosional, maupun akademik,” tegasnya.
Hari kedua menghadirkan Dr. Sukinah, M.Pd., Dosen PLB UNY, dengan materi pengelolaan kelas inklusif. Sesi berikutnya diisi oleh Admila Rosada, M.Psi., Psikolog dari Wisesa Consulting, yang menjelaskan strategi membangun budaya PAUD inklusif di sekolah. “Guru harus mampu melihat keberagaman sebagai kekuatan. Dengan pendekatan yang tepat, semua anak dapat berkembang sesuai potensinya,” ungkap Admila.
Ketua Pokja Ibu PAUD Bantul, Hj. Emi Indriyani Aris Suharyanta, S.Pd., menyampaikan apresiasi kepada para peserta yang mengikuti workshop dengan penuh semangat. Ia menegaskan bahwa penguatan layanan PAUD inklusif sejalan dengan implementasi Wajib Belajar 1 Tahun Pra Sekolah. “Melalui peningkatan kapasitas pendidik, kami berharap PAUD di Bantul siap mengakomodasi keberagaman anak sekaligus melaksanakan wajib belajar pra sekolah demi masa depan pendidikan yang lebih baik,” pungkasnya. (RAA)



